Minggu, 24 April 2011

Langkah Cepat memanjangkan Rambut

Cara cepat memanjangkan rambut – Ada tujuh langkah cara cepat memanjangkan rambut, baca selengkap nya di bawah ini :

1. Jika rambut Anda rusak atau ujungnya bercabang, segera rapikan bagian yang bercabang tersebut. Memang Anda harus memotongnya, namun ini merupakan langkah awal.

2. Jangan keramas setiap hari. Shampo bisa mengurangi minyak alami yang dihasilkan oleh rambut, dan berguna untuk menutrisi rambut. Kurangi kebiasaan ini menjadi beberapa kali seminggu, atau tiga hari sekali. Jika rambut Anda cepat kotor sehingga harus dicuci setiap hari, gunakan sedikit kondisioner setiap beberapa hari sekali. Kecuali Anda bekerja di luar ruangan, rambut Anda tidak kotor-kotor amat sehingga harus dikeramas setiap hari. Sedikit kondisioner cukup untuk mengusir kotoran dan melembutkan rambut.

3. Minimalkan penggunaan karet rambut atau aksesori lain yang akan mencengkeram rambut Anda. Saat panjang rambut mulai nanggung, Anda memang cenderung akan mengikatnya supaya tidak mengganggu. Namun, karet rambut akan menyebabkan rambut patah jika setiap kali Anda mengikatnya di tempat yang itu-itu saja, seperti kuncir kuda.

4. Gunakan produk-produk penataan rambut sesedikit mungkin. Misalnya gel, volumizer, serum, hairspray, dan lain sebagainya. Penggunaan produk yang terlalu sering membuat rambut menggumpal sehingga Anda butuh shampo lagi untuk membersihkannya. Gumpalan bahan-bahan penataan rambut juga menambah kotor rambut Anda.

5. Minimalkan penggunaan alat-alat yang panas, seperti blow dryers, pengikal rambut, atau setrika rambut. Boleh-boleh saja memakainya, namun coba untuk tidak melakukannya terlalu lama agar rambut tidak terkena panas terlalu lama.

6. Pakai topi. Paparan sinar matahari akan merusak dan mengeringkan rambut. Jaga agar rambut menjadi sesehat mungkin sehingga mudah untuk tumbuh lagi.

7. Gunakan sikat rambut untuk memijat kulit kepala setiap malam. Lakukan gerakan memutar ke seluruh kulit kepala sekitar 15 menit. Setelah itu, sisir rambut Anda perlahan dari pangkal rambut hingga ke ujung. Cara ini akan mendistribusikan minyak alami pada pangkal rambut ke seluruh rambut hingga ujungnya.

Semoga tips ini bermanfaat untuk anda.

Akutansi Syariah

Akuntansi syariah adalah suatu proses, metode, dan teknik pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran transaksi, dan kejadian-kejadian yang bersifat keuangan dalam bentuk satuan uang, guna mengidentifikasikan, mengukur, dan menyampaikan informasi suatu entitas ekonomi yang pengelolaan usahanya berlandaskan syariah, untuk dapat digunakan sebagai bahan mengambil keputusan-keputusan ekonomi dan memilih alternative-alternatif tindakan bagi para pemakainya”. Perkembangan akuntansi sebagai salah satu cabang ilmu sosial telah mengalami pergeseran nilai yang sangat mendasar dituntut mengikuti perubahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat. Kam (1990:3) mengemukakan bahwa selama ini yang digunakan sebagai dasar kontruksi teori akuntansi lahir dari konteks budaya dan idiologi.

Demikian halnya dengan kontruksi akuntansi konvensional menjadi akuntansi Islam (syariah) yang lahir dari nilai-nilai budaya masyarakat dan ajaran Islam yang dipraktikan dalam kehidupan sosial-ekonomi (Hameed, 1997). Oleh karenanya akuntansi syariah dapat dipandang sebagai kontruksi sosial masyarakat Islam guna menerapkan praktik-praktik ekonomi Islam dalam kehidupan sosial-ekonomi.

Menurut pandangan para akuntan, akuntansi adalah catatan peristiwa masa lalu, realitas ekonomi saat ini, system informasi, bahasa bisnis, pertanggungjawaban, dan idiologi. Didukung dengan kegiatan penelitian bidang akuntansi yang semakin luas dan mendalam, akuntansi telah diakui sebagai ilmu pengetahuan yang berguna bagi manusia yang terlibat dalam suatu entitas ekonomi dan memiliki implikasi sosial, sehingga akuntansi dikategorikan sebagai ilmu sosial (Belkoui, 2001).

Akuntansi Syariah dan Epistimologi Islam

Kerangka konseptual akuntansi syariah sebagaimana telah dikemukakan di atas dirumuskan menggunakan pendekatan epistimologi Islam. Epistimologi adalah cabang filsafat yang secara khusus membahas teori ilmu pengetahuan, secara harfiah epistimologi berasal dari bahasa Yunani episteme yang berarti pengetahuan (Suria Sumantri, 1991). Dalam lingkup filsafat ilmu, epistimologi mengandung pengertian sebagai metode memperoleh pengetahuan agar memiliki karakteristik, kebenaran, dan nilai-nilai tertentu sebagai ilmu (Chalmers, 1991).

Dalam konteks epistimologi sebagai metode memperoleh pengetahuan ilmu, epistimologi Islam diperlukan guna memperoleh pengetahuan yang diharapkan memiliki karakteristik, kebenaran dan nilai-nilai Islami. Epistimologi Islam adalah metode memperoleh pengetahuan ilmu yang Islami melalui proses penalaran yang sistematis, logis dan sangat mendalam menggunakan “ijtihad” yang dibangun atas kesadaran sebagai khalifatullah fii-ardl (lihat Syafi’i, 2000 dan Triyuwono, 2000).

Akuntansi syariah dapat dikategorikan sebagai pengetahuan ilmu dalam bidang akuntansi yang memiliki karakteristik, kebenaran dan nilai-nilai Islami, yang digali menggunakan epistimologi Islam. Kerangka konseptual akuntansi syariah dikembangkan menggunakan prinsip dasar paradigma syariah (the fundamental of the syaria’ah paradigm) sebagaimana dikemukakan oleh Haniffa (2001:11) dan disajikan dalam gambar 1 Prinsip Dasar Paradigma Syariah.

Prinsip dasar paradigma syariah merupakan multi paradigma yang holistic, mencakup keseluruhan dimensi wilayah mikro dan makro dalam kehidupan manusia yang saling terkait. Pertama, dimensi mikro prinsip dasar paradigma syariah adalah individu yang beriman kepada Allah SWT (tauhid) serta mentaati segala aturan dan larangan yang tertuang dalam Al-Qur’an,Al Hadits, Fiqh, dan hasil ijtihad. Landasan tauhid diperlukan untuk mencapai tujuan syariah yaitu menciptakan keadilan sosial (al a’dl dan al ihsan) serta kebahagiaan dunia dan akhirat. Pencapaian tujuan syariah tersebut dilakukan menggunakan etika dan motal iman (faith), taqwa (piety), kebaikan (righteoneus/birr), ibadah (worship), tanggungjawab (responsibility/fardh), usaha (free will/ikhtiyar), hubungan dengan Allah dan manusia (Habluminallah dan Habluminannas), serta barokah (blessing).

Kedua, dimensi makro prinsip syariah adalah meliputi wilayah politik,ekonomi dan sosial. Dalam dimensi politik, menjunjung tinggi musyawarah dan kerjasama. Sedangkan dalam dimensi ekonomi, melakukan usaha halal, mematuhi larangan bunga, dan memenuhi kewajiban zakat. Selanjutnya dalam dimensi sosial yaitu mengutamakan kepentingan umum dan amanah.

Akuntansi Syariah Sebagai Kontruksi Sosial

Lebih dari satu decade yang lalu Francis (1990) telah mencoba menarik perhatian para akuntan agar melihat akuntansi tidak hanya sekedar sebagai angka-angka yang mencerminkan realitas ekonomi semata, akan tetapi melihat juga akuntansi sebagai praktik moral dan diskursif, seperti dikemukakan dalam pernyataan berikut:

Akuntansi hendaknya dilihat sebagai praktik moral dan diskursif. Sebagai praktik moral, akuntansi secara idial dibangun dan dipraktikan berdasarkan nilai-nilai etika, sehingga informasi yang dipancarkan juga bernuansa etika, dan akhirnya keputusan-keputusan ekonomi yang diambil berdasarkan etika tadi mendorong diciptakannya realitas ekonomi dan bisnis yang beretika. Sebagai praktik diskursif, akuntansi dipandang sebagai alat menyampaikan informasi kepada orang lain yang berpengaruh pada perilaku penggunanya (users), dan sebaliknya pengguna informasi akuntansi mempunyai kemampuan mempengaruhi akuntansi sebagai instrument bisnis (dalam Triyuwono 2000 dan 2001).

Akuntansi menurut Tricker (Belkoui, 2001) adalah anak dari budaya masyarakat dimana akuntansi itu dipraktikan, lebih jauh dikemukakan bahwa nilai-nilai masyarakat mempunyai peran besar dalam mempengaruhi bentuk akuntansinya. Berdasarkan hasil-hasil penelitian yang ada, Belkoui (2001) menyatakan bahwa akuntansi dapat dipandang sebagai idiologi yang menjadi instrument pendukung tatanan sosial-ekonomi suatu masyarakat.

Lahirnya akuntansi syariah sebagai idiologi masyarakat Islam menerapkan praktik-praktik ekonomi Islami dalam tata kehidupan sosial-ekonominya, sejalan dengan teori colonial model yang dikemukakan oleh Gambling dan Karim (dalam Harahap, 2001:198, 208) sebagai berikut:

“Seyogyanya suatu masyarakat melahirkan teori dan praktik ekonomi yang sesuai dengan idiologinya. Apabila idiologi yang dianut sebagian besar masyarakatnya adalah Islam, maka aturan yang dipakai seharusnya berakar pada syariat Islam. Dengan demikian system sosial, ekonomi, dan akuntansi yang diterapkan harus sesuai dengan syariat Islam (syariah). Islam memiliki syariah yang dipatuhi semua umatnya, maka wajarlah jika masyarakat Islam memiliki sistem ekonomi dan sistem akuntansi yang sesuai syariah”.

Harahap (2001:23) mengemukakan bahwa akuntansi syariah adalah suatu bentuk akuntansi yang disusun berdasarkan pada pencapaian tujuan syariah, tujuan ekonomi Islam. Serta tujuan masyarakat Islam. Hal ini digambarkan dalam suatu hubungan antara akuntansi syariah dengan masyarakat Islam sebagai berikut:

Akuntansi Syariah dan Masyarakat Islam.

Keberadaan akauntansi syariah sebagai idiologi masyarakat Islam menerapkan ekonomi Islam dalam kehidupan sosial ekonomi, dikenali dari persyaratan mendasar yang harus dipenuhi dan tujuan diselenggarakan akuntansi syariah (Hameed, 2001). Persyaratan mendasar yang harus dipenuhi oleh akuntansi syariah yaitu benar (truth), sah (valid), adil (justice), dan mengandung nilai-nilai kebaikan atau ihsan (benevolenc). Sedangkan tujuan diselenggarakan akuntansi syariah adalah memberikan informasi secara lengkap untuk mengetahui nilai dan kegiatan ekonomi yang bertentangan dan yang diperbolehkan oleh syariah; meningkatkan kepatuhan terhadap prinsip syariah dalam semua transaksi dan kegiatan usaha; serta menentukan hak dan kewajiban pihak-pihak yang berkepentingan (terkait) dalam suatu entitas ekonomi syariah berlandaskan pada konsep kejujuran, keadilan, kebajikan, dan kepatuhan terhadap nilai-nilai dan etika bisnis Islami.

Akuntansi syariah diperlukan oleh masyarakat Islam sebagai instrument pendukung menerapkan praktik ekonomi Islam dalam tata kehidupan sosial-ekonominya dengan dasar pertimbangan berikut (Yusoh dan Ismail, 2001 dalam Harahap, 2001);

Adanya konsep kepemilikan yang diyakini oleh orang Islam bahwa harta dan kekayaan adalah milik Allah SWT, manusia hanyalah penerima amanah yang harus mempertanggungjawabkan pemanfaatannya sesuai dengan syariah.

Adanya konsep personal accountability yang harus dipatuhi oleh Islam dalam menjalin hubungan dengan Allah SWT (hablum minallah) dan menjalin hubungan dengan sesame manusia (hablum minannas).

Adanya konsep distribusi kekayaan secara adil yang harus dilaksanakan oleh orang Islam yaitu melalui mekanisme kewajiban membayar zakat.

Berangkat dari pengertian akuntansi sebagai idiologi, Baydoun dan Willet (2000:82) mengungkapkan adanya perbedaan yang sangat mendasar mengenai system, prinsip dan criteria akuntansi konvensional dengan akuntansi syariah seperti disajikan dalam tabel Perbedaan Akuntansi Konvensional. Selain perbedaan system, prinsip dan criteria akuntansi syariah dibandingkan dengan akuntansi konvensional yang melahirkan suatu bentuk akuntansi syariah yang memiliki karakteristik unik, perbedaan yang lebih mendasar sebenarnya terletak pada kerangka konseptual yang mendasari kedua bentuk akuntansi tersebut.

Kerangka konseptual akuntansi syariah, dirumuskan menggunakan pendekatan epistimologi Islam, sedangkan kerangka konseptual akuntansi konvensional dirumuskan menggunakan pendekatan epistimologi kapitalis. Penjelasannya secara mendalam mengenai kerangka konseptual syariah yang dirumuskan menggunakan pendekatan epistimologi Islam disajikan dalam uraian mengenai akuntansi syariah dalam konteks epistimologi Islam.

Praktik Akuntansi Syariah

Praktik akuntansi syariah yang pertama kali diterapkan di Indonesia adalah akuntansi perbankan syariah. Munculnya akuntansi perbankan syariah seiring dengan diterapkannya Islamic Banking System yang diakui legalitasnya dalam Undang-Undang Perbankan Nomor 7 Tahun 1992 yang menganur dual banking system, dimana Islamic banking system diterapkan berdampingan dengan c0nvensional banking system. Dalam undang-undang perbankan ini ditegaskan bahwa lembaga perbankan yang dalam kegiatan oeprasionalnya menerapkan prinsip syariah dinyatakan sebagai “bank berdasarkan prinsip syariah” atau “bank syariah” (Setiadi, 2000 dan Usman, 2002).

Sebagai konsekuensi diterapkannya prinsip syariah dalam kegiatan oeprasional perbankan di Indonesia, maka pada tanggal 1 Mei 2002 Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah mengeluarkan regulasi akuntansi perbankan syariah. Regulasi akuntansi perbankan syariah di Indonesia banyak mengadopsi dari Accounting and Auditing Standards for Islamic Financial Institution (AAS-IFI) yang dihasilkan oleh Accounting and Auditing Organization for Islamic Financial Institution (AAO-IFI) pada tahun 1998. Standar akuntansi ini telah diterapkan oleh institusi keuangan Islam diberbagai negara seperti Araban, Iran, Sudan dan Malasyia.

Regulasi akuntansi perbankan syariah dituangkan dalam buku, yaitu: Buku Pertama, Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Bank Syariah (IAI, 2001). Buku Kedua, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Akuntansi Perbankan Syariah atau PSAK No. 59 tentang Akuntansi Perbankan Syariah (IAI, 2001a) memuat standar teknis mengenai pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapannya dalam bentuk laporan keuangan dari setiap transaksi keuangan bank syariah yang meliputi mudharabah, musyarakah, murabahah, salam, istishna, ijarah, wadhiah, qardh, transaksi berbasis imbalan zakat, infaq dan shadaqah.

Standar akuntansi perbankan syariah diberlakukan secara efektif untuk penyusunan dan penyajian laporan keuangan lembaga keuangan bank syariah periode yang dimulai atau setelah tanggal 1 Januari 2003. Sebelum dikeluarkan regulasi standar akuntansi perbankan syariah ini, pencatatan transaksi dan penyusunan laporan keuangan bank syariah menggunakan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Perbankan (PSAK No. 38) dengan berbagai penyesuaian yang menurut Harahap (2002) dan Triyuwono (2002) sering kali tidak sejalan dengan tujuan akuntansi keuangan bank syariah.

Regulasi akuntansi perbankan syariah sesungguhnya merupakan fenomena praktik akuntansi yang berkembang dalam kehidupan sosial-ekonomi masyarakat Islam sebagai instrument menerapkan prinsip syariah dalam dunia perbankan. Seiring dengan semakin banyaknya lembaga perbankan yang menjalankan usahanya berdasarkan prinsip syariah, praktik akuntansi perbankan syariah semakin luas dan berkembang.

Akuntansi syariah yang lahir dari nilai-nilai dan ajaran syariah Islam seiring dengan meningkatnya religiusitas masyarakat Islam dan semakin banyaknya entitas ekonomi yang menjalankan usahanya berlandaskan prinsip syariah. Merupakan sebuah fenomena perkembangan akuntansi sebagai idiologi masyarakat Islam dalam menerapkan ekonomi Islami dalam kehidupan sosial-ekonominya. Akuntansi syariah merupakan bidang baru dalam kajian akuntansi yang memiliki karakteristik unik berbeda dengan akuntansi konvensional, karena mengandung nilai-nilai kebenaran berlandaskan syariat Islam. Perolehan pengetahuan akuntansi syariah sebagai bagian dari ilmu akuntansi digali menggunakan pendekatan epistimologi Islam.

Filed under Contoh · Tagged with
Contoh akuntansi sederhana

Posted by radenmas on February 6, 2011 · Leave a Comment

Contoh akuntansi sederhana – Di postingan kali ini kami akan membahas mengenai contoh akuntansi sederhana. Anda dapat membaca contohnya, berikut ini.

Akuntansi dapat dijabarkan secara sederhana sebagai suatu sistem atau proses pencatatan setiap kegiatan ekonomi suatu organisasi – sosial atau komersial – yang menghasilkan suatu laporan yang bisa dimengerti dan menjadi salah satu sumber pengambilan keputusan oleh pihak-pihak yang berkepentingan. Metode yang digunakan merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang sudah diterima secara umum (Generally Accepted Accounting Principle), yang di Indonesia dirumuskan oleh Dewan Standar IAI. Tahun 2012, seluruh dunia akan menggunakan metode akuntansi yang mengacu pada standard yang sama (IFRS – International Financial Reporting Standard).
Ada 2 asumsi yang digunakan dalam menyiapkan laporan keuangan :
a. Akrual
Efek/pencatatan atas transaksi dan kegiatan ekonomi diakui pada saat terjadinya transaksi, bukan pada saat terjadinya pembayaran. Apabila bulan Januari 2010, A melakukan penjualan ke B, pembayaran dilakukan pada akhir bulan berikutnya. A harus mencatat penjualan ke B pada bulan Januari 2010, bukan pada Februari 2010 ( waktu pembayaran dilakukan). Asumsi ini dapat digunakan pada organisasi skala menengah ke atas, untuk organisasi kecil yang transaksinya banyak dilakukan secara tunai, pencatatan secara cash basis (pencataan dilakukan pada saat pembayaran) lebih efesien bila digunakan.
b. Going Concern
Organisasi diasumsikan berlangsung untuk jangka panjang, tidak ada keinginan untuk menutup kegiatan bisnisnya. Asumsi ini dapat digunakan sampai saat organisasi memutuskan berhenti melakukan kegiatan usahanya dengan alasan apapun.
Karakteristik Laporan Keuangan :
Beberapa karakteristik/ prinsip informasi pada Laporan Keuangan sehingga dapat berguna bagi pembaca laporan keuangan, adalah :
1. Dapat dimengerti
Informasi pada Laporan Keuangan dapat mudah dimengerti oleh pengguna Laporan keuangan yang memilki pengetahuan bisnis dan akuntansi yang cukup.
2. Relevan
Informasi pad Laporan Keuangan relevan ketika digunakan sebagai alat pengambilan keputusan oleh pengguna laporan keuangan.
3. Dapat diandalkan
Informasi pada Laporan Keuangan bebas dari error dan bias, sehingga menggambarkan keadaan organisasi secara benar.
4. Dapat dibandingkan
Informasi pada Laporan keuangan dapat dibandingkan dengan Laporan Keuangan organisasi yang berbeda, untuk itu penyusunan Laporan Keuangan harus konsisten dari tahun ke tahun, sehingga memudahkan pengguna laporan keuangan mengidentifikasi tren keuangan dan kinerja organisasi.

Konsep Dasar Laporan Keuangan
Jenis laporan yang dihasilkan dari proses akuntansi ada 3 bagian yang umum yaitu : Laporan Neraca (Balance Sheet / Statement of Financial Position), Laporan Laba Rugi (Income Statement/ Statement of Comprehensive Income) dan Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flow).
Laporan Neraca
Didalam Neraca, Pencataan akuntansi, dapat dirumuskan secara singkat sebagai berikut : Asset (Harta) = Liabilities (Kewajiaban) + Equity (Modal).Harta / aset yang dimiliki organisasi atau individu sama dengan modal yang dikeluarkan ditambah hutang dari pihak ketiga. Aset akan bertambah/berkurang, apabila modal atau hutang kita bertambah/berkurang. Neraca menggambarkan keadaan keuangan (aset,hutang,modal) organisasi pada suatu saat / tanggal tertentu.
Aset & hutang dibagi menjadi 2 bagian, Aset Lancar dan Aset tidak lancar; hutang lancar (jangka pendek) & hutang tidak lancar (hutang jangka panjang). Contoh akun-akunnya adalah sebagai berikut :
Aset Lancar (Current Assets) : Kas & setara kas (deposito,valas,dll), piutang dagang, dan aset yang lain yang memilki likuiditas tinggi.
Aset tidak lancar (Non Current Assets) : Tanah & gedung, piutang jangka panjang (> 1 tahun), aktiva tidak berwujud (goodwill), persediaan, dan aset lain yang likuiditasnya rendah.
Hutang Lancar : Hutang Jangka pendek, hutang pajak, dan hutang lain yang jatuh tempo ≤ 1 (satu) tahun.
Hutang tidak lancar : Hutang dagang jangka panjang, pinjaman > 1 tahun, dan bagian hutang lain yang jatuh tempo > 1 tahun.
Modal : Modal, Saham pemilik dan bagian laba yang ditahan.
Contoh Neraca :

Neraca
PT XYZ
per 31 Desember 20xx

Aset Lancar
Kas (a) Rp xxx
Kas di Bank (b) Rp xxx
Deposito (c) Rp xxx
Total Kas (i) (a+b+c) Rp xxx

Pajak dibayar dimuka (d) Rp xxx
Piutang Dagang (e) Rp xxx
Aset Lancar (f) Rp xxx
Depresiasi Aset Lancar (g) Rp xxx
Total Aset Lancar Lainnya (ii) Rp xxx

Total Aset Lancar (iii) (i + ii) Rp xxx

Aset Tidak Lancar
Gedung & Pabrik (h) Rp xxx
Investasi pada PT ABC (i) Rp xxx
Aktiva Pajak Tangguhan (j) Rp xxx
Total Aset Tidak Lancar (iv) (h+i+j) Rp xxx
Total Aset (v) ( iii + iv) Rp xxx

Kewajiban
Kewajiban Jangka Pendek
Hutang Dagang (k) Rp xxx
Deposit Supplier (l) Rp xxx
Hutang Pajak (m) Rp xxx
Pinjaman Bank Jangka Pendek (n) Rp xxx
Total Kewajiban Jangka Pendek (vi) (k+l+m+n) Rp xxx

Kewajiban Jangka Panjang
Hutang Jangka Panjang (o) Rp xxx
Kewajiban Pajak Tangguhan (p) Rp xxx
Total Kewajiban Jangka Panjang (vii) (o+p) Rp xxx
Total Kewajiban (viii) (vi + vii) Rp xxx

Modal
Modal disetor (q) Rp xxx
Cadangan Modal (r) Rp xxx
Bagian Keuntungan yang ditanguhkan (s) Rp xxx
Total Modal (ix) (q+r+s) Rp xxx

Total Kewajiban & Modal (x) (viii + ix) Rp xxx

Total Aset (v) = Total Kewajiban & Modal (x)

Laporan Rugi Laba
Laporan rugi laba, terdiri dari 2 bagian besar yaitu pendapatan (revenue) dan biaya (expenses). Laporan rugi laba menjelaskan posisi rugi/laba suatu organisasi selama periode tertentu ( bulanan, tiga bulanan atau tahunan).
Contoh Laporan Rugi Laba :
Laporan Rugi Laba
PT XYZ
Untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 20xx

Penjualan (a) Rp xxx
Harga Pokok Penjualan (b) Rp xxx
Laba Kotor (a-b) Rp xxx (i)
Biaya – biaya :
Depresiasi (c) Rp xxx
Biaya Bunga (d) Rp xxx
Biaya Promosi (e) Rp xxx
Biaya Karyawan (f) Rp xxx
Total Biaya (c+d+e+f) Rp xxx (ii)
Laba Sebelum Pajak (i –ii) Rp xxx (iii)
Pajak Penghasilan (g) Rp xxx
Laba estela Pajak (iii-g) Rp xxx

Laporan Arus Kas
Laporan arus kas hádala laporan yang menggambarkan keluar masuknya kas (uang) selama periode tertentu. Organisasi yang secara usaha komersialnya baik, tetapi arus kasnya negatif, akan mengalami kesulitan liquiditas, karena banyaknya piutang yang masih belum dibayar.
Contoh Laporan Arus Kas :
Laporan Arus Kas
PT XYZ
Untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 20xx

Arus Kas dari Kegiatan Operasi :
Penerimaan dari Konsumen (a) Rp xxx
Pembayaran kepada supplier dan karyawan (b) Rp (xxx)
Kas dari Kegiatan Operasi c (a+b) Rp xxx
Pendapatan Bunga (d) Rp xxx
Pembayaran Bunga (e) Rp (xxx)
Pembayaran Pajak Penghasilan (f) Rp (xxx)
Total Arus Kas dari Kegiatan Operasi g (c+d+e+f) Rp xxx
Arus Kas dari Kegiatan Investasi
Pendiiran Unit Usaha Baru (h) Rp (xxx)
Pembelian Pabrik, Barang tidak bergerak (i) Rp (xxx)
Penjualan Pabrik/barang tidak bergerak (j) Rp xxx
Total Arus Kas dari Kegiatan Investasi (k) (h+i+j) Rp xxx
Arus Kas dari kegiatan Pembiayaan
Penjualan Saham Perusahaan (l) Rp xxx
Pinjaman dari Bank (m) Rp xxx
Pembayaran Pinjaman (n) Rp (xxx)
Pembayaran Dividen (o) Rp (xxx)
Arus Kas dari kegiatan Pembiayaan (p) (l+m+n+o) Rp xxx
Total Kas dari Operasi,Investasi,Pembiayaan (q) (g+k+p) Rp xxx
Kas & Setara Kas pada Awal Tahun (r) Rp xxx
Kas & setara Kas pada akhir tahun (s) (q+r) Rp xxx

Pemisahan Entitas
Didalam akuntansi, harus ada pemisahan yang jelas antara suatu unit usaha dengan yang lainnya, merujuk pada cerita diatas, pemilik restoran mencampur adukkan keuangan restoran yang dimilikinya dengan keuangan rumah tangganya. Pemilik usaha harus memisahkan secara jelas entitas bisnis dengan pribadinya, contohnya saat memulai usaha bengkel motor, pemilik bengkel harus memisahkan keuangan bengkel dengan keuangan pribadinya. Setiap tambahan modal pribadinya ke usaha tersebut, akan menambah aset (juga modal) usaha motor, begitu juga sebaliknya. Dengan pemisahan yang jelas, pemilik usaha dapat mengetahui perkembangan usaha bengkelnya tanpa takut adanya campur aduk keuangan pribadinya.

Penutup
Akuntansi dapat diterapkan baik untuk individu, organisai nirlaba dan sosial (seperti Yayasan,dll). Penerapan atas akuntansi secara benar akan menghasilkan informasi yang dapat digunakan oleh pemilik modal untuk melakukan langkah strategis lainnya, seperti membuka unit usaha baru, rasionalisasi biaya, penerapan harga kepada konsumen dan lain sebagainya.
Semoga sedikit informasi tentang akuntansi ini dapat memberikan pencerahan kepada setiap yang membutuhkannya.

Filed under Contoh · Tagged with akuntansi keuangan menengah 1, keuangan, konsep, konsumen, laporan, modul akuntansi keuangan lanjutan, neraca, nirlaba, rugi, usaha
Pengertian akuntansi manajemen

Posted by radenmas on January 31, 2011 · Leave a Comment

Pengertian akuntansi manajemen – Di postingan ini kami akan menjelaskan tentang pengertian akuntansi manajemen dengan sederhana, baca info nya selengkap nya berikut ini :

Pengertian Akuntansi manajemen adalah bagian dari pengertian akuntansi yang bertujuan Read more

Filed under Contoh · Tagged with aspek, biaya, budget, financial, harga, kinerja, management, manajer, metode, objek, pelanggan, pengertian pinjam meminjam
Proposal penawaran kerjasama

Posted by radenmas on January 20, 2011 · 2 Comments

Di Artikel ini kami mencoba membuat contoh untuk Proposal penawaran kerjasama. Berikut ini bisa anda lihat contoh surat nya :

Banjarbaru,28 April 2011

Kepada Yth:
Bapak Hari (Staf Promosi dan Akomodasi)
PT. ANUGRAH PERKASA
Jl. Terbang No. 500 Bandung
di
Tempat . Read more

Filed under Contoh · Tagged with akomodasi, bisnis, cth proposal, kerjasama, promosi, proposal penawaran investasi, souvenir, staf
Contoh marketing plan

Posted by radenmas on January 19, 2011 · Leave a Comment

Contoh marketing plan – Di blog ini kami akan membahas tips perencaan marketing. Anda bisa baca artikelnya berikut ini.

- Pahami pasar dan kompetisinya

Makalah sistem politik Indonesia

MAKALAH
Flip-Flop


O
L
E
H
:
Desi Noranita Sari
Kelas: XA (TKJ)





SMK KOMPUTER MANDIRI BANJARBARU
2011/2012
Kata Pengantar

Dengan rahmat dan hidayah Tuhan Yang Maha Esa jualah ,akhirnya saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan semangat dan usaha yang tinggi. Dalam makalah ini kami membahas tentang “ Sistem Politik di Indonesia” .

Oleh karena itu ada beberapa pembahasan yang akan kami bahas dalam makalah ini. Dari awal sampai akhirnya pembahasan ini semoga dapat bermanfaat dan dapat menambah wawasan atau ilmu pengetahuan kita semua.
Saya mengucapkan terimakasih banyak kepada semua yang telah ikut bekerjasama atas makalah ini baik atas bantuan tenaga,waktu maupun dukungan nya.
Mohon maaf jika banyak kekurangan dan kesalah kataan dalam setiap pembahasaan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca saya terima dengan senang hati,guna penyempurnaan makalah saya ini.
“Kebenaran hanyalah milik Allah dan kesalahan hanya ada pada diri kami”.


Banjarbaru,17 April 2011





Desi Noranita Sari



DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………………….. …….
Daftar isi ……………………………………………………………………………… …….


BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan………………………………………………………………………. ……
1.1 Latar Belakang Masalah…………………………………
1.2 Perumusan Maasalah…………………………………….
1.3 Tujuan Masalah…………………………………………….

BAB II PEMBAHASAN
Pembahasan
2.1 Pengertian Sistem Politik di Indonesia……………
2.2 Sejarah Sistem Politik di Indonesia …………………….
2.2.1 kapabailitas penitaian sebuah Sistem Politik
2.3 Proses Politik di Indonesia…………………………………….

BAB III PENUTUP
Penutup
3.1 Kesimpulan …………………………………………………………
3.2 Saran-Saran…………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA







BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Politik Di Indonesia
Sistem Politik Di Indonesia - Mengenai sistem politik yang terdapat di Indonesia banyak diartikan sebagai kumpulan/keseluruhan dari berbagai kegiatan yang ada dalam Negara Indonesia. Misalnya hal yang berkaitan dengan kepentingan publik.

Yang termasuk dalam sistem politik Indonesia adalah proses penentuan tujuan, sebuah upaya yang di lakukan untuk mewujudkan tujuan, metode pengambilan keputusan, penyeleksian serta penyusunan skala prioritasnya.

Pengertian sistem politik
Pengertian Sistem yaitu suatu kebulatan atau keseluruhan yang kompleks dan bersifat terorganisasi. Sedangkan Pengertian dari politik adalah kata politik berasal dari bahasa yunani yaitu POLIS yang memiliki arti Negara kota.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kegiatan berpolitik adalah interaksi antara pemerintah dan masyarakat dalam rangka proses pembuatan kebijakan dan keputusan yang mengikat tentang kebaikan bersama masyarakat yang tinggal dalam suatu wilayah tertentu.

Pengertian Sistem Politik
Ada pengertian dari sistem politik yang menurut Drs. Sukarno bahwa sistem politik merupakan sekumpulan pendapat, prinsip, yang membentuk menjadi satu kesatuan yang berhubungan antara yang satu sama yang lain untuk mengatur pemerintahan serta melaksanakan dan mempertahankan kekuasaan dengan cara mengatur individu atau kelompok individu satu sama lain atau dengan Negara dan hubungan Negara dengan Negara.

Sedangkan kalau menurut Rusadi Kartaprawira bahwa Sistem Politik adalah satu mekanisme atau cara kerja seperangkat fungsi atau peranan dalam struktur politik yang berhubungan satu sama lain dan menunjukkan suatu proses yang langggeng. Dari Bebagai sumber.




2.2 SEJARAH SISTEM POLITIK INDONESIA

Sejarah Sistem Politik Indonesia bisa dilihat dari proses politik yang terjadi di dalamnya. Namun dalam menguraikannya tidak cukup sekedar melihat sejarah Bangsa Indonesia tapi diperlukan analisis sistem agar lebih efektif. Dalam proses politik biasanya di dalamnya terdapat interaksi fungsional yaitu proses aliran yang berputar menjaga eksistensinya. Sistem politik merupakan sistem yang terbuka, karena sistem ini dikelilingi oleh lingkungan yang memiliki tantangan dan tekanan.
Dalam melakukan analisis sistem bisa dengan pendekatan satu segi pandangan saja seperti dari sistem kepartaian, tetapi juga tidak bisa dilihat dari pendekatan tradisional dengan melakukan proyeksi sejarah yang hanya berupa pemotretan sekilas. Pendekatan yang harus dilakukan dengan pendekatan integratif yaitu pendekatan sistem, pelaku-saranan-tujuan dan pengambilan keputusan
Proses politik mengisyaratkan harus adanya kapabilitas sistem. Kapabilitas sistem adalah kemampuan sistem untuk menghadapi kenyataan dan tantangan. Pandangan mengenai keberhasilan dalam menghadapi tantangan ini berbeda diantara para pakar politik. Ahli politik zaman klasik seperti Aristoteles dan Plato dan diikuti oleh teoritisi liberal abad ke-18 dan 19 melihat prestasi politik dikuru dari sudut moral. Sedangkan pada masa modern sekarang ahli politik melihatnya dari tingkat prestasi (performance level) yaitu seberapa besar pengaruh lingkungan dalam masyarakat, lingkungan luar masyarakat dan lingkungan internasional.
Pengaruh ini akan memunculkan perubahan politik. Adapun pelaku perubahan politik bisa dari elit politik, atau dari kelompok infrastruktur politik dan dari lingkungan internasional.
Perubahan ini besaran maupun isi aliran berupa input dan output. Proes mengkonversi input menjadi output dilakukan oleh penjaga gawang (gatekeeper).

2.2.1 kapabailitas penitaian sebuah Sistem Politik


Terdapat 6 kapabilitas yang menjadi penilaian prestasi sebuah sistem politik :

1. Kapabilitas Ekstraktif, yaitu kemampuan Sumber daya alam dan sumber daya manusia. Kemampuan SDA biasanya masih bersifat potensial sampai kemudian digunakan secara maksimal oleh pemerintah. Seperti pengelolaan minyak tanah, pertambangan yang ketika datang para penanam modal domestik itu akan memberikan pemasukan bagi pemerintah berupa pajak. Pajak inilah yang kemudian menghidupkan negara.
2. Kapabilitas Distributif. SDA yang dimiliki oleh masyarakat dan negara diolah sedemikian rupa untuk dapat didistribusikan secara merata, misalkan seperti sembako yang diharuskan dapat merata distribusinya keseluruh masyarakat. Demikian pula dengan pajak sebagai pemasukan negara itu harus kembali didistribusikan dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah.
3. Kapabilitas Regulatif (pengaturan). Dalam menyelenggaran pengawasan tingkah laku individu dan kelompok maka dibutuhkan adanya pengaturan. Regulasi individu sering memunculkan benturan pendapat. Seperti ketika pemerintah membutuhkan maka kemudian regulasi diperketat, hal ini mengakibatkan keterlibatan masyarakat terkekang.
4. kapabilitas simbolik, artinya kemampuan pemerintah dalam berkreasi dan secara selektif membuat kebijakan yang akan diterima oleh rakyat. Semakin diterima kebijakan yang dibuat pemerintah maka semakin baik kapabilitas simbolik sistem.
5. kapabilitas responsif, dalam proses politik terdapat hubungan antara input dan output, output berupa kebijakan pemerintah sejauh mana dipengaruhi oleh masukan atau adanya partisipasi masyarakat sebagai inputnya akan menjadi ukuran kapabilitas responsif.
6. kapabilitas dalam negeri dan internasional. Sebuah negara tidak bisa sendirian hidup dalam dunia yang mengglobal saat ini, bahkan sekarang banyak negara yang memiliki kapabilitas ekstraktif berupa perdagangan internasional. Minimal dalam kapabilitas internasional ini negara kaya atau berkuasa (superpower) memberikan hibah (grants) dan pinjaman (loan) kepada negara-negara berkembang.

Ada satu pendekatan lagi yang dibutuhkan dalam melihat proses politik yaitu pendekatan pembangunan, yang terdiri dari 2 hal:

a. Pembangunan politik masyarakat berupa mobilisasi, partisipasi atau pertengahan. Gaya agregasi kepentingan masyarakat ini bisa dilakukans ecara tawaran pragmatik seperti yang digunakan di AS atau pengejaran nilai yang absolut seperti di Uni Sovyet atau tradisionalistik.
b. Pembangunan politik pemerintah berupa stabilitas politik

2.3 PROSES POLITIK DI INDONESIA
Sejarah Sistem politik Indonesia dilihat dari proses politiknya bisa dilihat dari masa-masa berikut ini:
- Masa prakolonial
- Masa kolonial (penjajahan)
- Masa Demokrasi Liberal
- Masa Demokrasi terpimpin
- Masa Demokrasi Pancasila
- Masa Reformasi
Masing-masing masa tersebut kemudian dianalisis secara sistematis dari aspek :
• Penyaluran tuntutan
• Pemeliharaan nilai
• Kapabilitas
• Integrasi vertikal
• Integrasi horizontal
• Gaya politik
• Kepemimpinan
• Partisipasi massa
• Keterlibatan militer
• Aparat negar
Bila diuraikan kembali maka diperoleh analisis sebagai berikut :

1. Masa prakolonial (Kerajaan)
• Penyaluran tuntutan – rendah dan terpenuhi
• Pemeliharaan nilai – disesuikan dengan penguasa atau pemenang peperangan
• Kapabilitas – SDA melimpah
• Integrasi vertikal – atas bawah
• Integrasi horizontal – nampak hanya sesama penguasa kerajaan
• Gaya politik - kerajaan
• Kepemimpinan – raja, pangeran dan keluarga kerajaan
• Partisipasi massa – sangat rendah
• Keterlibatan militer – sangat kuat karena berkaitan dengan perang
• Aparat negara – loyal kepada kerajaan dan raja yang memerintah
• Stabilitas – stabil dimasa aman dan instabil dimasa perang

2. Masa kolonial (penjajahan)
• Penyaluran tuntutan – rendah dan tidak terpenuhi
• Pemeliharaan nilai – sering terjadi pelanggaran ham
• Kapabilitas – melimpah tapi dikeruk bagi kepentingan penjajah
• Integrasi vertikal – atas bawah tidak harmonis
• Integrasi horizontal – harmonis dengan sesama penjajah atau elit pribumi
• Gaya politik – penjajahan, politik belah bambu (memecah belah)
• Kepemimpinan – dari penjajah dan elit pribumi yang diperalat
• Partisipasi massa – sangat rendah bahkan tidak ada
• Keterlibatan militer – sangat besar
• Aparat negara – loyal kepada penjajah
• Stabilitas – stabil tapi dalam kondisi mudah pecah

3. Masa Demokrasi Liberal
• Penyaluran tuntutan – tinggi tapi sistem belum memadani
• Pemeliharaan nilai – penghargaan HAM tinggi
• Kapabilitas – baru sebagian yang dipergunakan, kebanyakan masih potensial
• Integrasi vertikal – dua arah, atas bawah dan bawah atas
• Integrasi horizontal- disintegrasi, muncul solidarity makers dan administrator
• Gaya politik - ideologis
• Kepemimpinan – angkatan sumpah pemuda tahun 1928
• Partisipasi massa – sangat tinggi, bahkan muncul kudeta
• Keterlibatan militer – militer dikuasai oleh sipil
• Aparat negara – loyak kepada kepentingan kelompok atau partai
• Stabilitas – instabilitas


4. Masa Demokrasi terpimpin
• Penyaluran tuntutan – tinggi tapi tidak tersalurkan karena adanya Front nas
• Pemeliharaan nilai – Penghormatan HAM rendah
• Kapabilitas – abstrak, distributif dan simbolik, ekonomi tidak maju
• Integrasi vertikal – atas bawah
• Integrasi horizontal – berperan solidarity makers,
• Gaya politik – ideolog, nasakom
• Kepemimpinan – tokoh kharismatik dan paternalistik
• Partisipasi massa - dibatasi
• Keterlibatan militer – militer masuk ke pemerintahan
• Aparat negara – loyal kepada negara
• Stabilitas – stabil

5. Masa Demokrasi Pancasila
• Penyaluran tuntutan – awalnya seimbang kemudian tidak terpenuhi karena fusi
• Pemeliharaan nilai – terjadi Pelanggaran HAM tapi ada pengakuan HAM
• Kapabilitas – sistem terbuka
• Integrasi vertikal – atas bawah
• Integrasi horizontal - nampak
• Gaya politik – intelek, pragmatik, konsep pembangunan
• Kepemimpinan – teknokrat dan ABRI
• Partisipasi massa – awalnya bebas terbatas, kemudian lebih banyak dibatasi
• Keterlibatan militer – merajalela dengan konsep dwifungsi ABRI
• Aparat negara – loyal kepada pemerintah (Golkar)
• Stabilitas stabil

6. Masa Reformasi
• Penyaluran tuntutan – tinggi dan terpenuhi
• Pemeliharaan nilai – Penghormatan HAM tinggi
• Kapabilitas –disesuaikan dengan Otonomi daerah
• Integrasi vertikal – dua arah, atas bawah dan bawah atas
• Integrasi horizontal – nampak, muncul kebebasan (euforia)
• Gaya politik - pragmatik
• Kepemimpinan – sipil, purnawiranan, politisi
• Partisipasi massa - tinggi
• Keterlibatan militer - dibatasi
• Aparat negara – harus loyal kepada negara bukan pemerintah
• Stabilitas – instabil











BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem politik Indonesia tidak bisa dipisahkan dari sejarah bangsa Indonesia sejak zaman kerajaan, penjajahan, kemerdekaan sampai masa reformasi sekarang. Para founding father bangsa telah merumuskan secara seksama sistem politik yang menjadi acuan dalam pengelolaan negara. Hal ini tentunya dilakukan dengan melihat kondisi dan situasi bangsa pada saat itu. Sistem politik Indonesia pada masa reformasi saat ini mengalami perkembangan yang sangat signifikan. Bermunculan lembaga dan sistem yang baru dalam rangka merespon permasalahan bangsa yang semakin kompleks. Berdasarkan hal tersebut, makalah ini disajikan sebagai dasar untuk pengenalan lebih jauh tentang apa dan bagaimana sistem politik Indonesia. Secara spesifik akan dikaji mengenai sistem politik sejak zaman kerajaan sampai masa reformasi, sistem kepartaian, sistem pemilihan umum, dan fungsi serta kedudukan lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif.
Pokok bahasan :
1. Pengertian sistem politik Indonesia
2. Sejarah Sistem Politik Indonesia (zaman pra kolonial, kolonial, orde lama, orde baru, dan reformasi)
3. Sistem Kepartaian
4. Sistem Pemilihan Umum anggota DPR, DPD dan DPRD
5. Sistem Pemilihan Umum Presiden dan wakil Presiden
6. Sistem Pemilihan Umum Daerah (Gubernur dan Bupati/Walikota)
7. Fungsi dan Kedudukan Eksekutif
8. Fungsi dan Kedudukan Legislatif
9. Fungsi dan Kedudukan Yudikatif
10. Fungsi dan Kedudukan Lembaga Negara masa Reformasi
- Komisi Pemilihan Umum (KPU)
- Mahkamah Konstitusi (MK)
- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
- Komisi Yudisial (KY)




Daftar Pustaka
1. Rusadi Kantaprawira, Sistem Politik Indonesia, Sinar Baru, Bandung, 1988
2. Fisip UI, Mengubur Sistem Politik Orde Baru, Bandung, Mizan, 1998
3. Arief Rahman, Sistem Politik Indonesia, Surabaya, Intelektual Club, 2001
4. Hartono Mardjono, Reformasi Polisik Suatu Keharusan, Jakarta, GIP,
5. http://sistempolitikindonesia.blogspot.com/2006/03/sejarah-sistem-politik-indonesia.html

makalah Flip-Flop

MAKALAH
“IC FLIP-FLOP DAN IC GERBANG DASAR”MAKALAH



O
L
E
H
:
Desi Noranita Sari
Kelas: XA (TKJ)





SMK KOMPUTER MANDIRI BANJARBARU
2011/2012


KATA PENGANTAR
Segala Puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala, Tuhan semesta alam. Shalawat dan salam semoga tetap terlantun bagi kekasih-Nya, Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam, beserta keluarganya yang mulia, sahabatnya yang tercinta, dan pengikutnya yang setia hingga akhir zaman. Berawal dari rasa keingintahuan yang mendalam akan suatu ilmu, dan rasa tanggung jawab serta kesadaran akan tugas pembuatan makalah yang diberikan Ibu pengajar mata pelajaran DASAR ELEKTRON,kami selaku penyusun berusaha mengerjakan dan menyelesaikannya dengan semaksimal mungkin. Walaupun sangat jauh dari kesempurnaan dan bahkan mungkin tidak sesuai dengan yang diharapkan, namun penyusun harap Ibu pengajar dapat menerimanya.
Makalah yang kami buat berjudul “IC FLIP FLOP DAN IC GERBANG DASAR”. Makalah ini terbagi kedalam tiga bagian atau bab. Bab pertama pendahuluan yang membahas sepintas tentang latar belakang, tujuan dan ruang lingkup. Bab kedua Isi makalah, membahas tentang sejarah IC,klasifikasi IC, dan macam macam IC. Bab ketiga penutup, berisi kesimpulan,sara, dan daftar pustaka. Saran dari pembaca terutama Ibu pengajar sangat kami harapkan demi perbaikan selanjutnya. Akhirnya hanya kepada Allah SWT. kami bersyukur atas terselesaikannya makalah ini serta menyerahkan diri kepada-Nya, atas segala kekurangan dan kekhilafan atas apa yang penyusun tulis dalam makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat untuk pembinaan akhlak umat, demi kebaikan hidup dunia akhirat. Semoga Allah SWT mencatatnya sebagai amal baik terhadap apa yang telah kita lakukan. Amiin
Banjarbaru,17 April 2011


BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebagaimana yang telah dijelaskan sepintas dalam kata pengantar bahwa penyusun makalah berusaha menyajikan tulisannya kedalam tiga bab. Bab pertama pendahuluan berisi tentang latar belakang, tujuan, dan ruang lingkup. Bab kedua pembahasan materi, tentang pengertian IC flip flop dan macam-macamnya serta IC gerbang dasar. Bab ketiga penutup berisi kesimpulan,saran, dan daftar pustaka.
1.2 Tujuan
Tujuan utama pembuatan makalah ini adalah sebagai wujud rasa tanggung jawab penyusun selaku mahasisw atas kewajibannya, dalam hal ini penyusun berusaha menyelesaikan tugas yang diberikan dosen mata kuliah Teknik Digital untuk membuat makalah yang membahas tentang IC FLIP FLOP DAN IC GERBANG DASAR. Selain itu penyusunpun berusaha mendalami suatu bidang ilmu yang masih asing dan belum penyusun pahami mudah-mudahan dengan ini penyusun menjadi lebih memahami tentang pembahasan materi ini. Pemicu demi perbaikan diri dari hari keharipun menjadi tujuan dari pembuatan makalah ini. Terakhir mudah-mudahan usaha penyusun dicatat sebagai amal baik yang di-ridhai Allah Subhanahu wa Ta’ala dan dapat berguna. Amiin.
1.3 Ruang Lingkup
Ruang lingkup pembahasan materi yang disajikan penyusun dalam makalah ini adalah seputar pengertian IC flip flop dan IC gerbang dasar. Untuk memulai pada pembahasan penulis awali dengan ucapan Bismillahi Tawakkaltu ‘al Allah.


DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………………………………………………………….1
Bab 1 Pendahuluan……………………………………………………………………………………………………….2
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………………………………………………..2
1.2 Tujuan ……………………………………………………………………………………………………………….…..2
1.3 Ruang Lingkup………………………………………………………………………………………………………..2
Daftar isi………………………………………………………………………………………………………….…………..3
Bab 2 Pembahasan ……………………………………………………………………………………………………..4
2.1 Pengertian IC flip flop…………………………………………………………………………….……………...4
2.2 Macam macam IC flip flop………………………………………………………………………………........4
2.3 NE 555…………………………………………………………………………………………………………………...9
2.4 NE 556…………………………………………………………………………………………………………………..11
2.5 M7555…………………………………………………………………………………………………………………..11
2.6 IC Gerbang dasar……………………………………………………………………………………..……………11
2.7 Macam macam IC gerbang dasar ………………………………………………………………………..11
Bab III Penutup…………………………………………………………………………………………………………...14
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………………………………..……….14
3.2 Saran…………………………………………………………………………………………………………………….14
3.3 Daftar Pustaka……………………………………………………………………………………………………....15












BAB II
PEMBAHASAN
 PENGERTIAN
IC Flip-flop adalah rangkaian digital yang digunakan untuk menyimpan satu bit secara semi permanen sampai ada suatu perintah untuk menghapus atau mengganti isi dari bit yang disimpan. Prinsip dasar dari flip-flop adalah suatu komponen elektronika dasar seperti transistor, resistor dan dioda yang di rangkai menjadi suatu gerbang logika yang dapat bekerja secara sekuensial. Nama lain dari flip-flop adalah multivibrator bistabil.
Multivibrator adalah suatu rangkaian regeneratif dengan dua buah piranti aktif, yang dirancang sedemikian sehingga salah satu piranti bersifat menghantar pada saat piranti lain terpancung. Multivibrator dapat menyimpan bilangan biner, mencacah pulsa, menyerempakkan operasi-operasi aritmatika, serta melaksanakan fungsi-fungsi pokok lainnya dalam sistem digital. Ada tiga jenis multivibrator,yaitu : astabil, monostabil, dan bistabil. Flip flop yaitu multivibrator yang keluarannya adalah suatu tegangan rendah atau tinggi, 0 atau 1. Keluaran ini tetap rendah atau tinggi; untuk mengubahnya, harus didrive oleh suatu masukan yang disebut pemicu (triger). Sampai datangnya pemicu, tegangan keluaran tetap rendah atau tinggi untuk selang waktu yang tak terbatas. Salah satu jenis flip-flop adalah flip-flop RS. Flip-flop ini mempunyai dua masukan dan dua keluaran, di mana salah satu keluarannya (y ) berfungsi sebagai komplemen. Sehingga flipflop ini disebut juga rangkaian dasar untuk membangkitkan sebuah variabel beserta komplemennya. Flip-flop RS dapat dibentuk dari kombinasi dua gerbang NAND atau kombinasi dua gerbang NOR.
 MACAM-MACAM IC FLIP FLOP
• RS FLIP FLOP
Flip-flop RS pada simbol ini memiliki input aktif low/nol yang ditunjukkan dengan adanya gelembung-gelembung kecil pada input R dan S. Tidak seperti gerbang logika, flip-flop memiliki dua output komplementer. Output tersebut diberi label Q dan Q. Output Q dianggap merupakan output normal, dan dalam kondisi normal kedua output selalu merupakan komplementer. Karena fungsi flip-flop memegang data sementara, maka flip-flop ini sering disebut RS Latch Flip-Flop. yang lain. RS-FF adalah flip-flop dasar yang memiliki dua masukan yaitu R (Reset) dan S (Set). Bila S diberi logika 1 dan R diberi RS Flip-Flop yaitu rangkaian Flip-Flop yang mempunyai 2 jalan keluar Q dan Q (atasnya digaris). Simbol-simbol yang ada pada jalan keluar selalu berlawanan satu dengan logika 0, maka output Q akan berada pada logika 0 dan Q not pada logika 1. Bila R diberi logika 1 dan S diberi logika 0 maka keadaan output akan berubah menjadi Q berada pada logik 1 dan Q not pada logika 0.
Sifat paling penting dari Flip-Flop adalah bahwa sistem ini dapat menempati salah satu dari dua keadaan stabil yaitu stabil I diperoleh saat Q =1 dan Q not = 0, stabil ke II diperoleh saat Q=0 dan Q not = 1 yang diperlihatkan pada gambar berikut:
Gambar 2. RS-FF yang disusun dari gerbang NAND
Tabel Kebenaran:
S B Q Q Keterangan
0 0 1 1 Terlarang
0 1 1 0 Set (memasang)
1 1 1 0 Stabil I
1 0 0 1 Reset (melepas)
1 1 0 1 Stabil II
0 0 1 1 Terlarang
1 1 Qn Qn Kondisi memori (mengingat)
Yang dimaksud kondisi terlarang yaitu keadaaan yang tidak diperbolehkan kondisi output Q sama dengan Q not yaitu pada saat S=0 dan R=0. Yang dimaksud dengan kondisi memori yaitu saat S=1 dan R=1, output Q dan Qnot akan menghasilkan perbedaan yaitu jika Q=0 maka Qnot=1 atau sebaliknya jika Q=1 maka Q not =0.
• D FLIP FLOP
D flip-flop adalah RS flip-flop yang ditambah dengan suatu inventer pada reset inputnya. Sifat dari D flip-flop adalah bila input D (Data) dan pulsa clock berlogik 1, maka output Q akan berlogik 1 dan bilamana input D berlogik 0, maka D flip-flop akan berada pada keadaan reset atau output Q berlogik 0. Flip-flop D hanya memiliki input data tunggal (D) dan input detak (CK). Flip-flop D sering kali disebut juga sebagai flip-flop tunda. Nama ini menggambarkan operasi unit ini. Apapun bentuk input pada input data (D), input tersebut akan tertunda selama satu pulsa detak untuk mencapai output normal (Q). Data dipindahkan ke output pada transisi detak Low ke High.
Gambar 4. D flip-flop
Tabel Kebenaran:
D Qn+1
0
1 0
1
• RS FLIP FLOP
RS Flip-flop adalah clocked RS-FF yang dilengkapi dengan sebuah terminal pulsa clock. Pulsa clock ini berfungsi mengatur keadaan Set dan Reset. Bila pulsa clock berlogik 0, maka perubahan logik pada input R dan S tidak akan mengakibatkan perubahan pada output Q dan Qnot. Akan tetapi apabila pulsa clock berlogik 1, maka perubahan pada input R dan S dapat mengakibatkan perubahan pada output Q dan Q not.

Gambar CRS flip flop
Tabel kebenarannya:
S R Qn +1
0 0 Qn
0 1 0
1 0 1
1 1 Terlarang
Keterangan:
Qn = Sebelum CK
Qn +1 = Sesudah CK
• T-FLIP FLOP
Rangkaian T flip-flop atau Togle flip-flop dapat dibentuk dari modifikasi clocked RSFF, DFF maupun JKFF. TFF mempunyai sebuah terminal input T dan dua buah terminal output Q dan Qnot. TFF banyak digunakan pada rangkaian Counter, frekuensi deviden dan sebagainya.
Tabel Kebenaran:
T Q
0 0
1 0
0 1
1 1
0 0
1 0
0 1
1 1

Gambar 5. T flip-flop


• J-K FLIP FLOP
JK flip-flop sering disebut dengan JK FF induk hamba atau Master Slave JK FF karena terdiri dari dua buah flip-flop, yaitu Master FF dan Slave FF. Master Slave JK FF ini memiliki 3 buah terminal input yaitu J, K dan Clock. Sedangkan IC yang dipakai untuk menyusun JK FF adalah tipe 7473 yang mempunyai 2 buah JK flip-flop dimana lay outnya dapat dilihat pada Vodemaccum IC (Data bookc IC). Kelebihan JK FF terhadap FF sebelumnya yaitu JK FF tidak mempunyai kondisi terlarang artinya berapapun input yang diberikan asal ada clock maka akan terjadi perubahan pada output.

Gambar J-K flip flop
Tabel Kebenaran:
J K Qn+1 Keterangan
0 0 Qn Mengingat
0 1 0 Reset
1 0 1 Set
1 1 Qn (strep) Togle
 PEMICUAN FLIP FLOP
Pada flip flop untuk menyerempakkan masukan yang diberikan kepada kedua masukannya maka diperlukan sebuah clock untuk memungkinkan hal itu terjadi. Clock disini yang dimaksud adalah sinyal pulsa yang beberapa kondisinya dapat digunakan untuk memicu flip flop untuk bekerja. Ada beberapa kondisi clock yang bisa digunakan untuk menyerempakkan kerja flip flop yaitu :
• Tepi naik : yaitu pada saat perubahan sinyal clock dari logika rendah (0) ke logika tinggi (1)
• Tepi turun : yaitu pada saat perubahan sinyal clock dari logika tinggi (1) ke logika rendah (0)
• Logika tinggi : yaitu pada saat sinyal clock berada dalam logika tinggi (1)
• Logika rendah : yaitu pada saat sinyal clock berada dalam logika rendah (0)
 SIMBOL SIMBOL PEMICUAN
Tabel eksitasi flip flop. Dibawah ini adalah karakteristik tabel dari berbagai type flip-flop. Nilai X menandakan bahwa nilainya dapat diisi kedua-duanya yaitu 0 dan 1.
C-S-R Flip Flop D Flip Flop
Q (t) Q (t+1) S R Q (t) Q (t+1) D
0 0 0 X 0 0 0
0 1 1 0 0 1 1
1 0 0 1 1 0 0
1 1 X 0 1 1 1
J-K Flip Flop T Flip Flop
Q (t) Q (t+1) J K Q (t) Q (t+1) T
0 0 0 X 0 0 0
0 1 1 X 0 1 1
1 0 X 1 1 0 1
1 1 X 0 1 1 0
 IC NE 555
Tepatnya IC 555 pertama kali dibuat oleh Signetics Corporation pada tahun 1971. IC timer 555 memberi solusi praktis dan relatif murah untuk berbagai aplikasi elektronik yang berkenaan dengan pewaktuan (timing). Terutama dua aplikasinya yang paling populer adalah rangkaian pewaktu monostable dan osilator astable. Jeroan utama komponen ini terdiri dari komparator dan flip-flop yang direalisasikan dengan banyak transistor.

Gambar 1 : IC Timer 555
Dari dulu hingga sekarang, prinsip kerja komponen jenis ini tidak berubah namun masing-masing pabrikan membuatnya dengan desain IC dan teknologi yang berbeda-beda. Hampir semua pabrikan membuat komponen jenis ini, walaupun dengan nama yang berbeda-beda. Misalnya National Semiconductor menyebutnya dengan LM555, Philips dan Texas Instrument menamakannya SE/NE555. Motorola / ON-Semi mendesainnya dengan transistor CMOS sehingga komsusi powernya cukup kecil dan menamakannya MC1455. Philips dan Maxim membuat versi CMOS-nya dengan nama ICM7555. Walaupun namanya berbeda-beda, tetapi fungsi dan pin diagramnya saling kompatibel satu dengan yang lainnya (functional and pin-to-pin compatible). Hanya saja ada beberapa karakteristik spesifik yang berbeda misalnya konsumsi daya, frekuensi maksimum dan sebagainya. Spesifikasi lebih detail biasanya dicantumkan pada datasheet masing-masing pabrikan. Dulu pertama kali casing dibuat dengan 8 pin T-package (tabular dari kaleng mirip transistor), namun sekarang lebih umum dengan kemasan IC DIP 8 pin.
IC pewaktu 555 adalah sebuah sirkuit terpadu yang digunakan untuk berbagai pewaktu dan multivibrator. IC ini didesain dan diciptakan oleh Hans R. Camenzind pada tahun 1970 dan diperkenalkan pada tahun 1971 oleh Signetics. Nama aslinya adalah SE555/NE555 dan dijuluki sebagai "The IC Time Machine". 555 mendapatkan namanya dari tiga resistor 5 kΩ yang digunakan pada sirkuit awal. IC ini sekarang masih digunakan secara luas dikarenakan kemudahannya, kemurahannya dan stabilitasnya yang baik. Sampai pada tahun 2008, diperkirakan sejuta unit diproduksi setiap tahun. Bergantung pada produsen, IC ini biasanya menggunakan lebih dari 20 transistor , 2 dioda dan 15 resistor dalam sekeping semikonduktor silikon yang dipasang pada kemasan DIP 8 pin. Spesifikasi ini merupakan tipe NE555. Pewaktu 555 lainnya mungkin memiliki spesifikasi yang berbeda, tergantung tingkat penggunaannya (militer, medis, penerbangan, dll.).
Tegangan catu (VCC) 4.5 hingga 15 V
Arus catu (VCC = +5 V) 3 hingga 6 mA
Arus catu (VCC = +15 V) 10 hingga 15 mA
Arus keluaran maksimum 200 mA
Borosan daya maksimum 600 mW
Suhu kerja 0 to 70 °C
 IC NE 556
IC 556 adalah peranti DIP 14 pin yang menggabungkan dua 555 dalam satu kemasan, susunan kakinya mirip 555 kecuali dua saluran catu yang digabungkan.
 IC M 7555
Pada dasarnya, 7555 versi daya-ultra-rendah dari 555, dan TLC555. 7555 membutuhkan pengawatan yang sedikit berbeda, menggunakan lebih sedikit komponen eksternal.
 IC GERBANG DASAR
Gerbang (gate) dalam rangkaian logika merupakan fungsi yang menggambarkan hubungan antara masukan dan keluaran. Untuk menyatakan gerbang-gerbang tersebut biasanya digunakan simbol-simbol tertentu. Ada beberapa standar penggambaran simbol. Salah satu standar simbol yang populer adalah MIL-STD-806B yang dikeluarkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat untuk keperluan umum pada bulan Februari 1962. Untuk menunjukkan prinsip kerja tiap gerbang (atau rangkaian logika yang lebih kompleks) dapat digunakan beberapa cara. Cara yang umum dipakai antara lain adalah tabel kebenaran (truth table) dan diagram waktu (timing diagram). Karena merupakan rangkaian digital, tentu saja level kondisi yang ada dalam tabel atau diagram waktu hanya dua macam, yaitu logika 0 (low, atau false) dan logika 1 (atau high, atau true).
• IC 7404
Dengan menggunakan IC tipe 7404, berbeda dengan gerbang sebelumnya (AND & OR), gerbang NOT hanya mempunyai 1 input dan 1 output. Sehingga dalam IC terdapat 6 gerbang NOT, dengan 6 input dan 6 output. Operasi gerbang : Gerbang ini merupakan fungsi inverter dari input. Jadi jika input berharga 0 maka outputnya akan berharga 1 dan begitu pula sebaliknya, sehingga didapat persamaan :
Y = Ā.
• IC 7408
Gerbang-gerbang dasar sudah terkemas dalam sebuah IC (Integrated Circuit), untuk gerbang AND digunakan IC tipe 7408. Karena dalam hal ini akan digunakan masukan / input sebanyak 3 buah maka dengan menggabungkan 2 gerbang dapat diperoleh 3 input yang dimaksud (dengan cara menghubungkan output kaki 3 ke input kaki 4 atau lima seperti terlihat pada gambar di bawah. Gerbang dasar hanya mempunyai 2 harga yaitu 0 dan 1. Berharga 0 jika tegangan bernilai 0 - 0,8 Volt dan berharga 1 jika tegangan bernilai 2 - 5 Volt. Operasi gerbang : Jika semua input terhubung dengan ground atau semuanya terlepas maka outputnya akan berharga 0, sehingga lampu indicator tidak menyala. Begitu pula jika hanya salah satu terlepas dan input lainnya diberi tegangan input sebesar Vcc, lampu tetap tidak akan menyala. Lampu akan menyala jika semua input diberi tegangan sebesar Vcc, sehingga berharga 1.Dengan melihat tabel pada data percobaan, akan didapat persamaan pada output, yaitu :Y = A • B • C
Y = (AB) C

• IC 7400
Dengan menggunakan IC tipe 7400, gerbang NAND mempunyai 2 input dan 1 output.
Operasi gerbang :
Gerbang NAND menghendaki semua inputnya bernilai 0 (terhubung dengan ground) atau salah satunya bernilai 1 agar menghasilkan output yang berharga 1. Sebaliknya jika Y = A • B semua input diberi harga 1 (masukan dari Vcc) maka outputnya akan berharga 0. Ini merupakan kebalikan dari operasi gerbang AND, sehingga didapat persamaan
• IC 7402
Gerbang ini menggunakan IC tipe 7402, yang memuat 4 gerbang NOR Operasi gerbang : Gerbang NOR merupakan kebalikan dari gerbang OR. Jadi output gerbang ini akan berharga 1 jika semua input berharga 0 (terhubung dengan ground). Persamaan yang didapat :Y = A + B ,Sesuai dengan Teori De Morgan maka persamaan ini bisa diubah menjadi persamaan : Y = A • B
• IC 7432
Gerbang ini sudah terkemas dalam IC tipe 7432. Sama dengan gerbang AND, gerbang OR hanya memiliki 2 buah input dan 1 output, sehingga dibutuhkan 2 gerbang untuk menjadikan 3 input dan 1 output. Operasi gerbang :
Pada output akan berharga 1 (indicator menyala) jika salah satu atau semua dari inputnya diberi masukan sebesar Vcc. Sebaliknya jika semua input diberi masukan dari ground atau terlepas, maka output akan berharga 0 (indicator tidak menyala.
Dengan melihat tabel pada data percobaan, akan didapat persamaan pada output, yaitu :
Y = A + B + C
• IC 7486
Gerbang ini menggunakan IC tipe 7486. Operasi gerbang : Gerbang EXOR berbeda dengan gerbang-gerbang OR. Output akan berharga 0 jika inputnya sama-sama 1 atau sama-sama 0. Dan akan berharga 1 jika salah satu input maupun output berharga 0 atau 1. Sehingga didapat persamaan sebagai berikut : Y = AB + AB












BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Alhamdulillah atas rahmat dan pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala penyusun dapat menyelesaikan makalah ini walaupun dengan tertatih-tatih. Sebagai penutup juga kesimpulan dari IC flip flop dan IC Gerbang dasar pada halaman ini, teknologi dari zaman ke zaman akan sering mengalami perubahan yang berarti bagi kemajuan teknologi dunia dan akan semakin bermanfaat bagi sumberdaya manusia. Dan semoga apa yang penyusun sajikan ini dapat bermanfa’at. Amiin.
3.2 Saran
Makalah yang penyusun sajikan ini sangat jauh dari kesempurnaan karena banyaknya kekurangan dan kesalahan, Oleh sebab itu untuk memperkaya pengetahuan tentang pembahasan IC flip flop dan IC gerbang dasar dapat pembaca gali sendiri dalam sumber-sumber lain yang membahas tentang hal tersebut. Akhir kata penyusun ucapkan selamat mencoba! Wabillahhitopik walhidayah assalammualaikum Wr.Wb.











DAFTAR PUSTAKA
one.indoskripsi.com/click/532/0 –
www.google.com
Wikipedia.org
ic2design.wordpress.com
www.scribd.com/doc/5813463/FlipFlop
www.electroniclab.com/index.php?

contoh IP addres

1. SOAL MENANYAKAN SUBNETMASK DENGAN PERSYARATAN JUMLAH HOST ATAU SUBNET
Soal yang menanyakan subnetmask apa yang sebaiknya digunakan dengan batasan jumlah host atau subnet yang ditentukan dalam soal. Untuk menjawab soal seperti ini kita gunakan rumus menghitung jumlah host per subnet, yaitu 2y – 2, dimana y adalah banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnetmask. Dan apabila yang ditentukan adalah jumlah subnet, kita menggunakan rumus 2x (cara setelah 2005) atau 2x – 2 (cara sebelum 2005), dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnetmask.
• Soal: A company is planning to subnet its network for a maximum of 27 hosts. Which subnetmask would provide the needed hosts and leave the fewest unused addresses in each subnet?

Jawab: Karena kebutuhan host adalah 27, kita tinggal masukkan ke rumus 2y – 2, dimana jawabannya tidak boleh kurang dari (atau sama dengan) 27. Jadi 2y – 2 >= 27, sehingga nilai y yang tepat adalah 5 (30 host). Sekali lagi karena y adalah banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnetmask, maka kalau kita susun subnetmasknya menjadi 11111111.11111111.11111111.11100000 atau kalau kita desimalkan menjadi 255.255.255.224. Itulah jawabannya
• Soal: You have a Class B network ID and need about 450 IP addresses per subnet. What is the best mask for this network?

Jawab: 2y – 2 >= 450. Nilai y yang tepat adalah 9 (510 host). Jadi subnetmasknya adalah: 11111111.11111111.11111110.00000000 atau kalau didesimalkan menjadi 255.255.254.0 (itulah jawabannya! ).
• Soal: Refer to the exhibit. The internetwork in the exhibit has been assigned the IP address 172.20.0.0. What would be the appropriate subnet mask to maximize the number of networks available for future growth?

Jawab: Cari jumlah host per subnet yang paling besar, jadikan itu rujukan karena kalau kita ambil terkecil ada kemungkinan kebutuhan host yang lebih besar tidak tercukupi. Jadi untuk soal ini 2y – 2 >= 850. Nilai y yang paling tepat adalah 10 (1022 host). Jadi subnetmasknya adalah 11111111.11111111.11111100.00000000 atau 255.255.252.0
2. SOAL MENGIDENTIFIKASI JENIS ALAMAT IP
Soal mengidentifikasi jenis alamat IP bisa kita jawab dengan menghitung blok subnet dan mencari kelipatannya blok subnet yang paling dekat dengan alamat IP yang ditanyakan.
• Soal: Which type of address is 223.168.17.167/29?

Jawab: Subnetmask dengan CIDR /29 artinya 255.255.255. 248. Blok subnet= 256-248 = 8, alias urutan subnetnya adalah kelipatan 8 yaitu 0, 8, 16, 24, 32, …, 248. Tidak perlu mencari semu subnet (kelipatan blok subnet), yang penting kita cek kelipatan 8 yang paling dekat dengan 167 (sesuai soal), yaitu 160 dan 168. Kalau kita susun seperti yang dulu kita lakukan di penghitungan subnetting adalah seperti di bawah. Dari situ ketahuan bahwa 223.168.17.167 adalah alamat broadcast.
Subnet … 223.168.17.160 223.168.17.168 …
Host Pertama … 223.168.17.161 223.168.17.169 …
Host Terakhir … 223.168.17.166 223.168.17.174 …
Broadcast … 223.168.17.167 223.168.17.175 …
3. SOAL MENGIDENTIFIKASI KESALAHAN SETTING JARINGAN
Teknik mengerjakan soal yang berhubungan dengan kesalahan setting jaringan adalah kita harus menganalisa alamat IP, gateway dan netmasknya apakah sudah bener. Sudah benar ini artinya:
1. Apakah subnetmask yang digunakan di host dan di router sudah sama
2. Apakah alamat IP tersebut masuk diantara host pertama dan terakhir. Perlu dicatat bahwa alamat subnet dan broadcast tidak bisa digunakan untuk alamat IP host
3. Biasanya alamat host pertama digunakan untuk alamat IP di router untuk subnet tersebut
• Soal: Host A is connected to the LAN, but it cannot connect to the Internet. The host configuration is shown in the exhibit. What are the two problems with this configuration?
Jawab: CIDR /27 artinya netmask yang digunakan adalah 255.255.255.224. Dari sini kita tahu bahwa isian netmask di host adalah berbeda, jadi salah setting di netmask. Yang kedua blok subnet = 256-224 = 32, jadi subnetnya adalah kelipatan 32 (0, 32, 64, 86, 128, …, 224). Artinya di bawah Router 1, masuk di subnet 198.18.166.32. Alamat gateway sudah benar, karena biasa digunakan alamat host pertama. Hanya alamat IP hostnya salah karena 198.18.166.65 masuk di alamat subnet 198.18.166.64 dan bukan 198.18.166.32.
4. SOAL MENGIDENTIFIKASI ALAMAT SUBNET DAN HOST YANG VALID
Termasuk jenis soal yang paling banyak keluar, baik di ujian CCNA akademi (CNAP) atau CCNA 604-801. Teknik mengerjakan soal yang menanyakan alamat subnet dan host yang valid dari suatu subnetmask adalah dimulai dengan mencari blok subnetnya, menyusun alamat subnet, host pertama, host terakhir dan broadcastnya, serta yang terakhir mencocokkan susunan alamat tersebut dengan soal ataupun jawaban yang dipilih.
• Soal: What is the subnetwork number of a host with an IP address of 172.16.66.0/21?Jawab: CIDR /21 berarti 255.255.248.0. Blok subnet = 256- 248 = 8, netmasknya adalah kelipatan 8 (0, 8, 16, 24, 32, 40, 48, …, 248) dan karena ini adalah alamat IP kelas B, blok subnet kita “goyang” di oktet ke 3. Tidak perlu kita list semuanya, kita hanya perlu cari kelipatan 8 yang paling dekat dengan 66 (sesuai dengan soal), yaitu 64 dan 72. Jadi susunan alamat IP khusus untuk subnet 172.16.64.0 dan 172.16.72.0 adalah seperti di bawah. Jadi pertanyaan bisa dijawab bahwa 172.16.66.0 itu masuk di subnet 172.16.64.0
Subnet … 172.16.64.0 172.16.72.0 …
Host Pertama … 172.16.64.1 172.16.72.1 …
Host Terakhir … 172.16.71.254 172.16.79.254 …
Broadcast … 172.16.71.255 172.16.79.255 …
• Soal: What is the subnetwork address for a host with the IP address 200.10.5.68/28?Jawab: CIDR /28 berarti 255.255.255.240. Blok subnet = 256-240 = 16, netmasknya adalah kelipatan 16 (0, 16, 32, 48, 64, 80 …, 240). Kelipatan 16 yang paling dekat dengan 68 (sesuai soal) adalah 64 dan 80. Jadi alamat IP 200.10.5.68 masuk di alamat subnet 200.10.5.64.
Subnet … 200.10.5.64 200.10.5.80 …
Host Pertama … 200.10.5.65 200.10.5.81 …
Host Terakhir … 200.10.5.78 200.10.5.94 …
Broadcast … 200.10.5.79 200.10.5.95 …
5. SOAL-SOAL LAIN YANG UNIK
Selain 4 pola soal diatas, kadang muncul soal yang cukup unik, sepertinya sulit meskipun sebenarnya mudah. Saya coba sajikan secara bertahap soal-soal tersebut di sini, sambil saya analisa lagi soal-soal subnetting yang lain lagi
• Soal: Which combination of network id and subnet mask correctly identifies all IP addresses from 172.16.128.0 through 172.16.159.255?Jawab: Teknik paling mudah mengerjakan soal diatas adalah dengan menganggap 172.16.128.0 dan 172.16.159.255 adalah satu blok subnet. Jadi kalau kita gambarkan seperti di bawah:
Subnet … 172.16.128.0 …
Host Pertama … …
Host Terakhir … …
Broadcast … 172.16.159.255 …
Dari sini berarti kita bisa lihat bahwa alamat subnet berikutnya pasti 172.16.160.0, karena rumus alamat broadcast adalah satu alamat sebelum alamat subnet berikutnya. Nah sekarang jadi ketahuan blok subnetnya adalah 160-128 = 32 (kelipatan 32), terus otomatis juga ketahuan subnetmasknya karena rumus blok subnet adalah 256-oktet terakhir netmask. Artinya subnetmasknya adalah 255.255.224.0. Kok tahu kalau letak 224 di oktet ketiga? Ya karena yang kita kurangi (“goyang”) tadi adalah oktet ketiga.
Subnet … 172.16.128.0 172.16.160.0 …
Host Pertama … …
Host Terakhir … …
Broadcast … 172.16.159.255 …
Masih bingung? Atau malah tambah pusing? Tarik nafas dulu, istirahat cukup, sholat yang khusuk dan baca lagi artikel ini pelan-pelan Insya Allah akan paham. Amiin …